Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman atau sel dengan cara menumbuhkan dan mengembangkan jaringan dalam kondisi steril di lingkungan buatan (media khusus). Metode ini banyak digunakan dalam bioteknologi pertanian, kedokteran, dan penelitian sel.
Sejarah Kultur Jaringan
1902 - Gottlieb Haberlandt: Mengusulkan konsep kultur jaringan pertama kali.
1922 - Harrison & Carrel: Berhasil mengembangkan kultur jaringan hewan.
1934 - White & Gautheret: Berhasil mengkultur jaringan tanaman pertama kali.
1950-an: Teknik kultur jaringan mulai berkembang luas dengan penggunaan hormon tumbuhan (auksin dan sitokinin).
Prinsip Kultur Jaringan
Metode ini didasarkan pada totipotensi, yaitu kemampuan sel untuk berkembang menjadi individu baru dalam kondisi yang tepat.
Tahapan Kultur Jaringan
Inisiasi:
Mengambil bagian tanaman (eksplan) seperti daun, akar, batang, atau meristem.
Disterilkan untuk menghindari kontaminasi.
Multiplikasi:
Eksplan ditanam pada media khusus (mengandung zat hara dan hormon).
Sel berkembang dan membentuk kalus (massa sel belum terdiferensiasi).
Aklimatisasi:
Tanaman yang telah tumbuh dipindahkan ke lingkungan luar secara bertahap agar bisa beradaptasi.
Keuntungan Kultur Jaringan
✅ Perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dan cepat.
✅ Menghasilkan tanaman bebas penyakit.
✅ Bisa mengembangkan varietas unggul.
✅ Tidak tergantung musim.
Aplikasi Kultur Jaringan
🌱 Pertanian: Produksi tanaman unggul seperti pisang, anggrek, dan kelapa sawit.
🧬 Kedokteran: Kultur sel untuk penelitian kanker dan produksi vaksin.
🦠Bioteknologi: Produksi senyawa bioaktif dari tanaman obat.

Komentar
Posting Komentar